![]() |
Gambar 1: Gabriel Marcel |
Gabriel Marcel adalah seorang filisuf
yang berasal dari Prancis dan merupakan tokoh eksistensial Kristen yang paling
menyolok. Selain sebagai filsuf,
beliau dikenal juga sebagai musisi, kritikus drama, dan pengarang. Tulisan-tulisan filsafat Gabriel Marcel seringkali ditulis dalam bentuk drama.
Riwayat
Hidup
Gabriel Marcel dilahirkan pada
tahun 1889 di Paris. Kematian ibu kandungnya membuat
Gabriel Marcel hidup dalam ketidakbahagiaan, karena ayahnya menikah lagi. Namun berkat kunjungannya ke luar negeri
yaitu Jerman dan Italia menjadikannya berpikir terbuka. Beliau mendapatkan gelar sarjana dalam filsafat pada tahun 1910 di Universitas Sorbonne pada usia 20 tahun Pada awalnya ia tertarik dengan idealisme, namun kemudian mengikuti
eksistensialisme
Gabriel Marcel mengajar secara berpindah-pindah:
Ø Vendome (1911-1912)
Ø
Paris (1915-1918, 1939-1941)
Ø
Sens (1919-1922)
Ø
Montpellier (1941)
Lalu pada masa Perang
Dunia I beliau bekerja di Palang Merah, dalam tugas pencarian
orang-orang hilang.
Pada tahun 1919 beliau menikahi Jacqueline Boegner,
kemenakan pendeta Boegner yang terkenal sebagai tokoh gerakan Oikumene. Melalui pencarian yang
panjang, akhirnya Gabriel Marcel masuk Katolik pada tahun 1929. Di sini beliau bertemu dengan penulis drama bernama Francois Mauriac. Gabriel
Marcel juga menulis karya-karya dalam bentuk drama yang jumlahnya sangat banyak
Gabriel Marcel sangat mencintai
seni, hal ini terlihat dari musik yang juga menjadikannya berarti,
misalnya tokoh J.S Bach, seorang
musisi pada zaman Barok. Bagi Gabriel Marcel, J.S Bach lebih
penting dibanging Pascal, St. Agustinus maupun pengaran siapa pun.
Gabriel Marcel banyak diundang
untuk memberikan ceramah dan mengajar di Jerman, Norwegia, Portugal, AmerikaSerikat, Kanada, AmerikaSelatan, Jepang, Maroko dan Libanon.
Penghargaan yang pernah ia terima adalah diangkat sebagai anggota Institut de France, hadiah
sastra Perancis, hadiah Goethe dari kota hamburg, hadiah perdamaian dari toko
buku Jerman, hadiah Erasmus dari Belanda dsb. Ia meninggal dunia pada tahun 1973
Pendapat
11. Filsafat Konkrit
Gabriel
Marcel memberanikan diri untuk menyebut filsafatnya dengan filsafat konkrit
yaitu filsafat yang mengulas dan mengupas peristiwa-peristiwa konkrit
manusiawi. Secara khusus Gabriel Marcel mengkaitkan filsafat konkrit dengan
kenyataan manusia sebagai ’Ada yang menjelma’. Kekonkritan tidak sama atau
seolah bisa disederhanakan menjadi apa-apa yang mondial belaka. Unsur
kerohanian tetap penting namun kerohanian itu bukan sesuatu yang abstrak dan
jauh, melainkan konkrit. Dari sini berkembang refleksi Gabriel Marcel mengenai
tubuh manusia sebagai perwujudan rohani.
22. Cinta
Menurut
Gabriel Marcel cinta memanggil manusia untuk mengadakan hubungan eksistensial.
Cinta ini bukan perasaan emotif, melainkan inti kehidupan yang berproses dalam
hubungan manusia. Gabriel Marcel merumuskan empat tahap cinta:
Ø Kerelaan
(disponibilite)
Sikap kesediaan untuk terbuka,
membiarkan orang lain masuk dalam hubungan denganku
Ø Penerimaan
(receptivite)
Memulai aktivitas dalam hubungan
dengan mempersilahkan yang lain memasuki duniaku atau menyediakan tempat dalam
hatiku untuk yang lain.
Ø Keterlibatan
(engagement)
Sikap lebih dalam karena ikut ambil
bagian dalam keprihatinan yang lain dalam hubungan itu, memberikan perhatian
khusus terhadap perencanaan-perencanaan dan menanggapi secari positif.
Ø Kesetiaan
(fidelite)
Kesedian terlibat bersama dengan
segala resiko yang ada.
Dalam
filsafat Gabriel Marcel, cinta mengambil tempat yang sangan sentral. Hubungan
antara Aku dan Kamu menjadi komunio dimana dua pribadi bersatu menjadi kami.
3. Kreativitas Cinta
Untuk
dapat melihat kreativitas cinta, kita dapat membedakan beberapa taraf
kreativitas:
Ø Kreativitas
yang paling sederhana dapat kita saksikan dari karya-karya manusia, misalnya
seorang tukang membuat berbagai perkakas yang berguna atau seniman menciptakan
karya seni yang indah.
Ø Kreativitas
juga dapat menyangkut hubungan manusia yang wajar, misalnya rakyat memilih dan
mengangkat presiden.
Ø Kreativitas
cinta berlainan dengan kedua macam kreativitas yang sudah disebutkan
sebelumnya. Kreativitas cinta tidak hanya menghasilkan fakta baru melainkan
menghasilkan kebebasan. Dengan adanya fakta baru, kreativitas model pertama dan
kedua menutup kemungkinan fakta itu sebagai sesuatu yang tak terelakkan.
Yang
bisa dipelajari
Cinta memiliki empat
tahapan yaitu kerelaan, penerimaan, keterlibatan dan kesetiaan. Dari sini saya
belajar bahwa tanpa adanya empat tahap tersebut suatu hubungan antara dua pribadi
yang menjadi satu tidak akan harmonis. Tanpa adanya kerelaan diri untuk terbuka
dan membiarkan orang lain masuk maka tidak akan terjadi hubungan cinta. Sama halnya
dengan kesetiaan, tanpa adanya kesetiaan dengan pasangan maka hubungan cinta
yang selama ini dibangun akan runtuh dengan sekejap mata.\
Sumber:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Gabriel_Marcel
2. Buku Filsafat modern dan kontemporer milik Romo Carolus
0 komentar:
Posting Komentar