Kamis, 23 Oktober 2014

Logika Induktif dan Logika Deduktif

Diposting oleh Unknown di 04.36 0 komentar
LOGIKA INDUKTIF
Logika induktif adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
Atas dasar fakta dirumuskan kesimpulan umum
Kesimpulan adalah generilasis fakta yang memperlihatkan kesamaan
Kesimpulan umum harus bisa dianggap sementara
Ciri dasar penalaran induktif selalu tidak lengkap

Penalaran Induktif tidak dinilai sebagai valid, tapi berdasarkan probabilita
(kemungkinan).

Cara Penalaran InduktifProses induksi mulai berdasarkan kejadian-kejadian, gejala partikular.Penal induksi aalah proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/ premis untuk menghasilkan pengertian umum/ kesimpulan.


Tiga Ciri Penalaran Induktif:1. Premis penal induktif adalah proposisi empiris yang ditangkap indera.2. Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis.3.  Meski kesimpulan tidak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional (probabilitas).


Generalisasi Induktif
  • Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua.
  • Prinsip : Apa yang terjadi beberapa kali dalam kondisi tertentu diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yang sama terpenuhi
Tiga Syarat Membuat Generelasasi
-Tidak terbatas secara numerik
-Tidak terbatas secara spasio temporal, harus berlaku di mana saja.
-Dapat dijadikan dasar pengandaian.

Analogi Induktif:
Terjadi apabila selalu memperhatikan kesamaan.
Proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus yang lain yang punya sifat esensial yang sama. 
Kesimpulan bersifat khusus.
Contoh :
Mangga 1 : kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga 2 : kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga 3 : kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga 4 : kuning, besar, matang, kesimpulan tentu manis juga. 

Jadi, analogi induktif menarik kesimpulan berdasarkan persamaan.
Konklusinya berupa proposisi universal.
Penalaran induktif, konklusinya lebih luas daripada premis-premis. 




LOGIKA DEDUKTIF
Proses tertentu dalam proses itu akal budi, menyimpulkan pengetahuan yang lebih "khusus" dari pengetahuan yang lebih "umum". Yang lebih khusus sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.

Induksi dan deduksi selalu berdampingan. Deduksi selalu dijiwai induksi.
Induksi selalu mendahului deduksi dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan
Deduksi penting dalam pembentukan pikiran dan latihan.


FAKTOR PROBABILITAS
Probabilitas adalah keadaan pengetahuan antara kepastian dan kemungkinan.
Kebenaran dalam logika induktif, baik generalisasi maupun analogi bersifat TIDAK PASTI.

Tinggi rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh:
(1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya’. 
(2) faktor analogi: ‘semakin besar jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.’ 
(3) faktor disanalogi: ‘makin besar faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya’. 
(4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.

Kesesatan Dalam Generalisasi/Analogi:
Tinggi rendahnya probabilitas penalaran ditentukan faktor subjektif. Faktor ini
membawa manusia pada kesesatan (fallacy). Kesesatan penalaran induktif yg
terpenting adalah:
-Tergesa-gesa: cepat menarik kesimpulan dari beberapa fakta.
-Faktor ceroboh:  cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan soal kondisi
lingkungan, misalnya, semua wanita Jawa itu lembut.
-Prasangka: memberi penilaian tanpa melihat fakta lain yang tidak cocok,
misalnya, semua org Batak bicara keras dan tak sabaran.
Untuk menghindarinya: membangun sikap kritis, terbuka pada koreksi dan kritik
dari orang lain.

Hubungan Sebab Akibat:

Prinsip umum: suatu peristiwa disebabkan oleh sesuatu. Terkandung makna bhw yg satu (sebab) mendahului yang lain (akibat). Tp tdk semua yg mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.

Hub sebab akibat = hubungan yg intrinsik, artinya hub sedemikan rupa shg kalau yg satu ada/tdk ada, maka yang lain juga pasti ada/tdk ada.

Tiga pola hub sebab akibat: 1) dari sebab ke akibat, 2) dari akibat ke sebab, dan 3) dari akibat ke akibat.

Manfaat Penalaran Induksi

         •B. RUSSEL: LOGIKA INDUKTIF BUKAN HANYA LEBIH BERMANFAAT DR LOGIKA DEDUKTIF, TAPI JUGA LEBIH SULIT.


Manfaat logika induktif: MEMBERIKAN PEMBENARAN ATAS KECENDERUNGAN manusia yang bersandar pada kebiasaan.

Memang tidak pernah bisa merasa pasti atas kebenaran suatu kesimpulan induktif, tapi ada cara tertentu dimana kita dapat menekan kemungkinan kesalahan.

Maka, jangan pernah menarik kesimpulan induktif dg data yang masih minum, tergesa-gesa, ceroboh dan hanya di landasi prasangka.

Rabu, 22 Oktober 2014

Silogisme

Diposting oleh Unknown di 04.32 0 komentar
PENGERTIAN
Silogisme merupakan simpulan yang baru dari dua putusan (premis) yang berbeda. 
Contoh: Jika Premis benar, maka kesimpulan juga pasti benar.

JENIS SILOGISME
1. Silogisme Kategoris
Jika penalaran baik, maka silogisme akan memperlihatkan dasar dan alasan
Contoh:
P1 (mayor) M-P : Perbuatan jahat itu haram
P2 (minor) S-M : Menghina itu perbuatan jahat
Kesimpulan S-P : Maka mengina itu haram
*Note: Dalam kesimpulan dibutuhkan kata-kata seperti maka, karena itu, dsb

Tahap membuat silogisme:
a. Tentukan terlebih dahulu kesimpulannya
b. Buatlah alasannya 
c. Bila S dan P sudah diketahui, susunlah silogisme seperti contoh diatas.

Silogisme Kategori Tunggal
(1). M adalah S dalam premis mayor
       M adalah P dalam premis minor
       Premis minor harus sebagai penegasan
       Premis mayor harus bersifat umum
Contoh:
P. mayor M-P : Semua manusia dapat mati
P. minor S-M : Aristoteles adalah manusia
Kesimpulan S-P: Jadi Aristoteles dapat mati

(2). M menjadi P dalam Premis Mayor dan Minor
     Salah satu premis harus negatif
     Premis Mayor bersifat umum

Contoh:
P. Mayor P-M : Petak adalah bentuk segiempat.P. Minor S-M : Lingkaran bukan bentuk segiempat.Kesimpulan S-P : Lingkaran bukan petak.

(3). M menjadi S dalam Premis Mayor dan Minor
      Premis Minor harus berupa penegasan
      Kesimpulan bersifat Partikular 
Contoh:
P. Mayor M-P : Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar.
P. Minor M-S : Ada mahasiswa yang orang bodoh .Kesimpulan S-P : Jadi,sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar. 

(4). M adalah P dalam Premis Mayor      M adalah S dalam Premis Minor      Premis Minor merupakan penegasan      Kesimpulan bersifat partikular
Contoh: 
P. Mayor P-M : Influenza itu penyakit.
P. Minor M-S : Semua penyakit mengganggu kesehatan.Kesimpulan S-P : Jadi,sebagian yang mengganggu kesehatan adalah influenza.

Silogisme Kategoris Majemuk

Silogisme yang sangat lengkap karena terdiri dari tiga premis

Jenis silogisme kategoris majemuk
(1). Epicherema
Satu atau kedua premisnya disertai alasan
Contoh:
Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, karena sukar pembuatannya.
Arloji Mido itu adalah arloji yang baik karena, selalu tepat dan awet.Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.  

(2). Enthymema
Silogisme yang disingkat. Salah satu premis atau kesimpulannya dilampaui.
Contoh: 
Versi Singkat: Jiwa manusia adalah rohani. Jadi, tidak akan mati.
Versi Lengkap :Yang rohani itu tidak akan dapat mati.Jiwa manusia adalah rohani.Maka, jiwa manusia tidak akan dapat mati.

(3). Polisilogisme
Silogisme yang kesimpulannya menjadi premis untuk silogisme berikutnya. 
Contoh :Seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas. Seorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, Jadi, seorang yang rakus merasa tidak puas. Seorang yang kikir merasa tidak puas. Budi adalah seorang yang kikir. Jadi, Budi merasa tidak puas.

(4). Sorites
Silogisme yang premisnya lebih dari dua. Premis-premis tersebut dihubungkan sedemikian rupa sehingga predikat dari putusan satu menjadi subjek di putusan berikutnya.
Contoh :Orang yang tidak mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.Orang yang menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya. Orang yang banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya. Jadi, orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram hatinya.



Hukum Silogisme Kategoris
Silogisme kategoris tidak boleh memiliki lebih dari 3 terms (S,P,M).
Jika kurang dari 3, maka tidak ada silogisme.Lebih dari 3, maka tidak ada kesimpulan.M tidak boleh masuk dalam Kesimpulan karena M mengadakan perbandingan.Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya. Jika S dan P dalam premis partikular, maka dalam simpulan tidak boleh universal.Bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik kesimpulan terlalu luas).
Contoh :Semua lingkaran itu bulat.Semua lingkaran itu gambar.Maka, semua gambar itu bulat (simpulan salah) 


Selasa, 21 Oktober 2014

Gabriel Marcel

Diposting oleh Unknown di 00.02 0 komentar
Gambar 1: Gabriel Marcel

Gabriel Marcel adalah seorang filisuf yang berasal dari Prancis dan merupakan tokoh eksistensial Kristen yang paling menyolok. Selain sebagai filsuf, beliau dikenal juga sebagai musisi, kritikus drama, dan pengarang. Tulisan-tulisan filsafat Gabriel Marcel seringkali ditulis dalam bentuk drama.  

Riwayat Hidup
Gabriel Marcel dilahirkan pada tahun 1889 di Paris. Kematian ibu kandungnya membuat Gabriel Marcel hidup dalam ketidakbahagiaan, karena ayahnya menikah lagi. Namun berkat kunjungannya ke luar negeri yaitu Jerman dan Italia menjadikannya berpikir terbuka. Beliau mendapatkan gelar sarjana dalam filsafat pada tahun 1910 di Universitas Sorbonne pada usia 20 tahun  Pada awalnya ia tertarik dengan idealisme, namun kemudian mengikuti eksistensialisme
Gabriel Marcel mengajar secara berpindah-pindah:
Ø  Vendome (1911-1912) 
Ø  Paris (1915-1918, 1939-1941)
Ø  Sens (1919-1922)
Ø  Montpellier (1941)
Lalu pada masa Perang Dunia I beliau bekerja di Palang Merah, dalam tugas pencarian orang-orang hilang.
 Pada tahun 1919 beliau menikahi Jacqueline Boegner, kemenakan pendeta Boegner yang terkenal sebagai tokoh gerakan Oikumene. Melalui pencarian yang panjang, akhirnya Gabriel Marcel masuk Katolik pada tahun 1929. Di sini beliau bertemu dengan penulis drama bernama Francois Mauriac. Gabriel Marcel juga menulis karya-karya dalam bentuk drama yang jumlahnya sangat banyak
Gabriel Marcel sangat mencintai seni, hal ini terlihat dari musik yang juga menjadikannya berarti, misalnya tokoh J.S Bach, seorang musisi pada zaman BarokBagi Gabriel Marcel, J.S Bach lebih penting dibanging Pascal, St. Agustinus  maupun pengaran siapa pun. 
Gabriel Marcel banyak diundang untuk memberikan ceramah dan mengajar di Jerman, Norwegia, Portugal, AmerikaSerikat, Kanada, AmerikaSelatan, Jepang, Maroko dan Libanon. Penghargaan yang pernah ia terima adalah diangkat sebagai anggota Institut de France, hadiah sastra Perancis, hadiah Goethe dari kota hamburg, hadiah perdamaian dari toko buku Jerman, hadiah Erasmus dari Belanda dsb.  Ia meninggal dunia pada tahun 1973


Pendapat
 11. Filsafat Konkrit
Gabriel Marcel memberanikan diri untuk menyebut filsafatnya dengan filsafat konkrit yaitu filsafat yang mengulas dan mengupas peristiwa-peristiwa konkrit manusiawi. Secara khusus Gabriel Marcel mengkaitkan filsafat konkrit dengan kenyataan manusia sebagai ’Ada yang menjelma’. Kekonkritan tidak sama atau seolah bisa disederhanakan menjadi apa-apa yang mondial belaka. Unsur kerohanian tetap penting namun kerohanian itu bukan sesuatu yang abstrak dan jauh, melainkan konkrit. Dari sini berkembang refleksi Gabriel Marcel mengenai tubuh manusia sebagai perwujudan rohani.

22. Cinta
Menurut Gabriel Marcel cinta memanggil manusia untuk mengadakan hubungan eksistensial. Cinta ini bukan perasaan emotif, melainkan inti kehidupan yang berproses dalam hubungan manusia. Gabriel Marcel merumuskan empat tahap cinta:
Ø  Kerelaan (disponibilite)
Sikap kesediaan untuk terbuka, membiarkan orang lain masuk dalam hubungan denganku
Ø  Penerimaan (receptivite)
Memulai aktivitas dalam hubungan dengan mempersilahkan yang lain memasuki duniaku atau menyediakan tempat dalam hatiku untuk yang lain.
Ø  Keterlibatan (engagement)
Sikap lebih dalam karena ikut ambil bagian dalam keprihatinan yang lain dalam hubungan itu, memberikan perhatian khusus terhadap perencanaan-perencanaan dan menanggapi secari positif.
Ø  Kesetiaan (fidelite)
Kesedian terlibat bersama dengan segala resiko yang ada.
            Dalam filsafat Gabriel Marcel, cinta mengambil tempat yang sangan sentral. Hubungan antara Aku dan Kamu menjadi komunio dimana dua pribadi bersatu menjadi kami.

 3. Kreativitas Cinta
Untuk dapat melihat kreativitas cinta, kita dapat membedakan beberapa taraf kreativitas:
Ø  Kreativitas yang paling sederhana dapat kita saksikan dari karya-karya manusia, misalnya seorang tukang membuat berbagai perkakas yang berguna atau seniman menciptakan karya seni yang indah.
Ø  Kreativitas juga dapat menyangkut hubungan manusia yang wajar, misalnya rakyat memilih dan mengangkat presiden.
Ø  Kreativitas cinta berlainan dengan kedua macam kreativitas yang sudah disebutkan sebelumnya. Kreativitas cinta tidak hanya menghasilkan fakta baru melainkan menghasilkan kebebasan. Dengan adanya fakta baru, kreativitas model pertama dan kedua menutup kemungkinan fakta itu sebagai sesuatu yang tak terelakkan.

Yang bisa dipelajari

Cinta memiliki empat tahapan yaitu kerelaan, penerimaan, keterlibatan dan kesetiaan. Dari sini saya belajar bahwa tanpa adanya empat tahap tersebut suatu hubungan antara dua pribadi yang menjadi satu tidak akan harmonis. Tanpa adanya kerelaan diri untuk terbuka dan membiarkan orang lain masuk maka tidak akan terjadi hubungan cinta. Sama halnya dengan kesetiaan, tanpa adanya kesetiaan dengan pasangan maka hubungan cinta yang selama ini dibangun akan runtuh dengan sekejap mata.\

Sumber: 
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Gabriel_Marcel
2. Buku Filsafat modern dan kontemporer milik Romo Carolus

Senin, 20 Oktober 2014

Trisula

Diposting oleh Unknown di 19.08 0 komentar
Trisula adalah salah salah satu senjata yang digunakan untuk perang. Dengan memilih nama Trisula sebagai nama kelompok kami diharapkan kami dapat berjuang mencari kebenaran dan memberantas pikiran-pikiran mistis dan mitis

Visi
Memberikan dan memperluas pengetahuan baik untuk penulis maupun pembaca

Misi
1. Memburu kebenaran
2. Belajar berpikir rasional
3.Menyadarkan masyarakat luas tentang pentingnya filsafat

Selasa, 14 Oktober 2014

Panorama Filsafat Ilmu

Diposting oleh Unknown di 08.10 0 komentar
Filsafat tidak mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari suatu fenomena.
-Hakikat adalah usaha prinsip yang menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu,
-Tujuan filsafat adalah mencari hakikat dari sesuatu objek/gejala secara mendalam,

Dalam filsafat pemikiran itu harus merupakan;

-Refleksi; manusia menangkap objeknya secara intensionalitas dan sebagai hasil dari proses tersebut, yakni keseluruhan nilai dan makna yang diungkapkan manuia dari objek-objek yang dihadapinya;
- Radikal;  mencari pengetahun sedalam-dalamnya
-Integral; kecenderungan memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhan.

Cabang-cabang Filsafat

1. Cabang Filsafat Umum :
    -Metafisika : Antropologi, Kosmologi, Teodiceaei, Ontologi
    -Epistimologi : Metodologi, Logika, Epistemologi Dasar   
    -Aksiologi : Etika, Estetika
2. Cabang Filsafat Khusus   -Bid. Kehidupan : Filsafat Politik, Fil. Ekonomi, Fil. Hukum dan ilmu lainnya   -Keilmuan : *Fil. Matematik, Fil. Psikologi, Fil.Biologi, Fil.Ilmu Umum

Aliran Filsafat Menurut Geo Kultural

  • Barat: Filsafat berkembang dari filsuf yang ada di masa Yunani Kuno yang dipelajari oleh bangsa Eropa dan daerah jajahan Yunani Kuno lainnya.
  • Timur: Filsafat berkembang di Asia, khususnya di Tiongkok dan India. Ciri khas filsafat timur adalah dekatnya hubungan filsafat dan ajaran agama.
  • Timur Tengah : Filsafat ini dikembangkan oleh orang Arab, orang Yahudi, dan menggabungkan tradisi mereka dengan pengaruh filsafat barat

Definisi Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ilmu pengetahuan ilmiah dan bagaimana cara memperoleh ilmu tersebut.Objek dalam filsafat ilmu : Ilmu PengetahuanFilsafat ilmu menjadi dasar dari semua keilmuan yang bersifat UNIVERSALIlmu; Merupakan sekumpulan pengetahuan yang disistematisasikan, metodis dan empirik. 
  • Sebagai proses : aktivitas penelitian
  • Sebagai prosedur : metode penelitian
  • Sebagai produk : pengetahuan sistematis 
Sifat Ilmu :
-Hasil Kumulatif
-Objektif
-Kebenarannya Relatif

Perbedaan Ilmu Ilmiah dan Non Ilmiah




Sifat Ilmiah

-Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih untuk mencapai pengetahuan yang objektif/objektivitas,
-Melepaskan diri dari praandaian,
-Selektif dalam mengadakan pemiliah terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta/gejala,
-Sikap serba relatif dan skeptis,
-Universalitas   


Diambil dari ppt https://drive.google.com/file/d/0BwC2od_ewxw9MlFNU08yUXZRcmM/view 



 

Filsafat Trisula Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos